BATAM- Nama Marselino Ferdinan, pemain Timnas Indonesia, menjadi perhatian sepak bola dunia. Cetak dua gol saat garuda Indonesia menjamu Arab Saudi, pada kualifikasi face ketiga Grup C Piala Dunia zona Asia, beberapa hari lalu.
Marselino adalah salah satu talenta terbaik yang dimiliki oleh Indonesia saat ini, terutama di tim nasional senior, meski usianya masih 20 tahun.
Sempat kurang disorot, kini ia kembali menjadi pusat perhatian setelah dua golnya ke gawang Arab Saudi menjadi penentu kemenangan Timnas Indonesia atas tim berjuluk The Green Falcon tersebut di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Marselino pun dipuja-puja bak pahlawan. Dia layak mendapatkannya jika melihat dari performa lawan Arab Saudi tersebut dan koleksi lima golnya sejauh ini di timnas Garuda.
Para Bonek pun turut memuji penampilannya dan turut bangga karena Marselino adalah jebolan asli Persebaya. Mereka pun juga berharap sang pemain bisa dipulangkan ke Gelora Bung Tomo.
Hal itu terlihat dari salah satu postingan Lino di Instagram pribadi yang sempat viral yaitu unggahan foto selebrasi duduk santai. Dalam kolom komentar, pelatih Persebaya, Paul Munster turut berkomentar memberi pujian meski hanya dengan tanda emotikon.
Disitulah para Bonek turut membalas komentar coach Munster yang isinya meminta dia memulangkan Lino ke Persebaya. Apalagi Green Force kini berada di puncak klasemen, sehingga perlu pemain bagus seperti Marselino untuk bisa terus bersaing di jalur juara.
Segalanya tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola, termasuk upaya Persebaya memulangkan Marselino Ferdinan jika itu memang direalisasikan. Namun, hal itu tentu tidak mudah.
Salah satu faktor kendala adalah biaya yang harus dikeluarkan manajemen Persebaya. Mengutip dari Transfermarkt, Lino saat ini masih terikat kontrak dengan Oxford United hingga 30 Juni 2026.
Karena hal itu, Green Force harus menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk memulangkan Lino. Jika mengacu pada harga pasarannya saat ini, Persebaya setidaknya harus menyiapkan dana sekitar Rp 5,2 miliar.
Bagi klub-klub profesional di Indonesia, jumlah tersebut tentu tidaklah sedikit. Apalagi sejauh ini klub-klub di tanah air seringkali membeli pemain-pemain dengan status bebas transfer. Sejauh ini, sebagian dari mereka mampu memberi dampak yang signifikan bagi klub.
Contohnya pemain-pemain yang didatangkan Paul Munster musim ini, seperti Mohammed Rashid, Flavio Silva, Francisco Rivera, dan lainnya. Mereka didatangkan secara gratis namun sukses memberi dampak positif bagi Persebaya.
Nah, jika dirasa berat untuk menggelontorkan dana lebih dari Rp 5 miliar untuk memulangkan Lino, Persebaya bisa juga membelinya dengan opsi gratis. Namun syaratnya menunggu pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut habis kontraknya, yaitu 30 Juni 2026.
Waktu dua tahun tampaknya bukanlah waktu yang lama. Malah ada sisi positifnya, yaitu membiarkan Marselino lebih matang sebagai pemain. Selama dua tahun menimba ilmu di kancah persepakbolaan luar negeri apalagi di Inggris, justru bisa memberi perubahan positif bagi Lino untuk lebih matang secara teknik maupun mental. Apalagi usianya saat ini masih 20 tahun.
Namun karena sudah memiliki pengalaman bermain di liga sepak bola Inggris yang lebih ketat dan berkualitas, Marselino diharapkan sudah menjadi pemain yang cukup matang. Saat itulah rasanya waktu yang tepat bagi Persebaya untuk memulangkan pemain kelahiran Jakarta tersebut, dengan status bebas transfer namun sang pemain sudah lebih matang untuk kembali berlaga di Liga 1.
Namun, hal itu juga kembali kepada Marselino Ferdinan, apakah mau kembali ke liga Indonesia atau tidak. Andaikan memilih berkarir di Eropa, wajib didukung karena bisa membuatnya semakin matang. Dan manfaatnya tentu akan dirasakan Timnas Indonesia. ***
Sumber: Jawapos.com