BATAM – Musyawarah Provinsi (Musprov) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bakal digelar pertengahan Desember 2024 ini.
Musorprov digelar dalam rangka pemilihan Ketua KONI Kepri untuk periode 2024-2028 mendatang. Musprov KONI Kepri sendiri akan diikuti seluruh Pengurus provinsi (Pengprov) Cabang Olahraga Provinsi dan KONI Kabupaten/kota di Kepri. Ditambah mitra kerja KONI seperti SIWO dan lainnya.
Perebutan ketua KONI Kepri bakal seru dan sengit, kaerna calon petahana Usep RS, yang cukup berpengalaman satu periode memimpin KONI, ia juga sebagai mantan ketua Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kepri, bakal mengalami persaingan yang cukup berat.
Calon lainnya, yang boleh dikatakan calon kuda hitam adalah Asmin Patros. Ia saat ini sebagai anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Asmin juga saat ini menjadi ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Perbasi Kepri, juga ketua PASI Kepri.
Ada nama Dadang Huzaifah. Mantan pejabat Pemprov Kepri dan pejabat Pemko Tanjungpinang ini, sangat berpengalaman. Beberapa periode menjadi pengurus KONI Kepri. Ia pernah menjadi Sekrataris KONI Kepri dan pernah menjadi Kadispora Kepri dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang.
Nama lainnya, bakal bersaing ketat dengan calon petana, yakni Buralimar. Mantan Kepala Dinas Pariwisata Kepri ini, pernah 3 periode di KONI atam. Ia juga pernah 2 periode KONI Kepri, pernah menjadi Ketua Pengkot Pelti Batam. Ia pernah menjadia ketua Harian PS Batam dan PSSI Batam.
Nama lainnya diluar pengurus KONI, di eksternal ada Imam Sutiawan saat ini menjabat Ketua DPRD Provinsi Kepri. Imam juga menjabat sebagai Ketua Pengprov Sepak Takraw Kepri saat ini.
Iman dinilai punya akses langsung soal alokasi dana KONI Kepri nantinya. Lalu, ada Suhardi anggota DPRD Kepri yang pernah menjadi Ketua Perbasi Batam. Ia juga sukses telah menggelar event-event basket..
Kalangan anak muda, ada nama Rendy anggota DPD RI dan nama Khazalik anggota DPRD Kepri juga sebagai ketua Pelti Kepri. Lalu, ada nama T Helmi Hatta Ketua Pertina Kepri yang juga Sekum KONI Batam.
Mantan Ketua Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Tanjungpinang, Abas juga salah satu pegiat olahraga di Tanjungpinang dan Batam, berharap siapapun yang terpilih nanti, mereka (ketua KONI), memiliki tugas yang cukup berat. Di Kepri sangat banyak yang layak menjadi ketua KONI, termasuk anggota DPRD Kepri/kabupaten/kota, tapi benar-benar harus peduli terhadap pembinaan olahraga di Kepri.
”Anggota dewan sangat strategis untuk menjadi Ketua KONI Kepri ke depannya, karena punya akses akses ke provinsi Kepri dan punya wewenang tentang alokasi anggaran pembinaan untuk KONI,” kata Abas, juga mantan Wakil Pimpinan Redaksi Harian Tanjungpinang Pos (Grup Jawa Pos).
Sambungnya, tak masalah kalau KONI Kepri ke depan adalah Gubernur Kepri atau atau Wakil Gubernur Kepri, atau Sekdanya atau Kadispora Kepri. Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat ini menjabat sebagai Ketua Asprov PSSI Kepri dan Ketua Pengprov PGI Kepri.
Selain itu ada Jon Kennedy yang pernah jadi KONI Kepri, bisa saja maju mencalonkan kembali.
”Ketum KONI Kepri ke depan sangat strategis, harus bisa merangkul semua stakeholders. Tidak hanya bergantung semata pada APBD Provinsi untuk melakukan pembinaan atlet, tapi harus bisa merangkul para donatur, para pengusaha,” ujarnya.
Sambungnya, karena Kepri sudah ditetapkan sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) bakal di ikuti 10 provinsi pada tahun 2027. Kemudian Kepri harus mempersiapkan atlet untuk mengikuti PON XXIII NTB/NTT pada tahun 2028 mendatanag.
”Kepri harus memperbaiki rangking di level PON mendatang. Harus lebih baik dari prestasi yang diraih di PON Aceh-Sumut 2024. Harus bangkit di PON NTB/NTB 2028. Ada 56 cabang olahraga yang terdaftar di KONI. KONI Kepri punya sayap enam kabupaten/kota di Kepri yang harus berkoordinasi untuk melakukan pembinaan atlet,” tegasnya. (*)