SURABAYA, SPORTOURKEPRI- Persebaya terus mencari pemain untuk memperkuat tim kembanggan masyarakat Surabaya ini, di Liga I Indonesia. Termasuk memasukan pelatih asing.
Pelatih Persebaya, Paul Munster sejauh ini cukup sukses membenahi Green Force. Didatangkan untuk menggantikan Josep Gombau, ia sukses menyelamatkan tim kebanggaan Kota Surabaya itu dari jurang degradasi pada musim lalu.
Perbaikan penampilan Persebaya kembali berlanjut pada musim ini, dimana sejauh ini Munster membawa timnya bersaing di papan atas klasemen sementara Liga 1.
Paul Munster mengungkapkan selain memperbaiki fisik dan mentalitas bertanding Persebaya, kunci sukses lainnya adalah cermat dalam melakukan perekrutan pemain.
Baca Juga: Kuasa Hukum Tersangka Kasus Dugaan Korupsi PT Indofarma Ingatkan Kejaksaan Transparan
Musim ini Green Force memang banyak mendatangkan pemain-pemain baru berkualitas, sebut saja Mohammed Rashid, top skor kedua musim lalu yaitu Flavio Silva, top skor pemain lokal musim lalu Malik Risaldi, serta bek tangguh Slavko Damjanovic.
Namun, Munster mengaku bahwa dalam melakukan pembelian pemain baru, ia tidak sembarangan, namun melihat secara cermat latar belakang si pemain, termasuk juga performanya dalam bertanding.
“Salah satu kunci kesuksesan adalah perekrutan pemain. Perekrutan tidak hanya membutuhkan pemain bagus. Saya cek latar belakang pemain incaran saya, melakukan beberapa kali zoom meeting dengannya, bertanya pada mantan rekan setimnya, hingga pelatih-pelatih yang pernah menanganinya,” ungkap Munster seperti dikutip jawapos.com
Pelatih asal Irlandia Utara itu juga mempertimbangkan sikap dia di luar lapangan, misalnya sikap si pemain terhadap keluarganya.
“Saya juga menanyakan kepada para pemain ini bagaimana sikap mereka terhadap keluarganya, apakah dia anak yang baik, hal ini sangat penting dan membutuhkan waktu lama, mungkin akan membuat orang lain frustasi dan tidak sabar,” imbuhnya.
Mantan pelatih Bhayangkara FC ini juga menginginkan pemain yang bisa bermain secara dinamis dan diterapkan di beberapa formasi, dan tidak suka pemain malas.
“Saya bukanlah pelatih yang suka memainkan satu formasi, tetapi dua sampai tiga formasi. Maka saya menginginkan pemain yang bisa bermain di berbagai posisi, yang bagus dengan atau saat tanpa bola, dan saya tidak suka pemain yang hanya jalan-jalan,” tegasnya.
Lebih lanjut, sebagai pelatih, ia mengaku memilih untuk tidak libur disaat para pemain diberi jatah libur, apalagi saat libur kompetisi. Karena ia harus merencanakan tim kedepannya, termasuk memantau pemainnya dari berbagai aspek.
“Jika pemain bisa libur, maka saya tidak akan libur karena harus memantau para pemain, menganalisa permainan mereka. Apalagi saat pra-musim, saya menginginkan untuk meningkatkan kebugaran pemain, serta memantau berat badan dan lemak tubuh mereka,” ujarnya.
Sejauh ini rekrutan baru Persebaya era Paul Munster cukup memuaskan meskipun membutuhkan proses yang panjang. Misalnya Malik Risaldi sudah mencetak dua gol, lalu gelandang Mohammed Rashid juga telah mencetak satu gol kemenangan.
Kemudian bek tengah Slavko Damjanovic sudah memberikan satu assist dan turut membantu Persebaya menjadi salah satu tim Liga 1 musim ini yang kebobolannya paling sedikit.
Hanya saja, agresivitas gol Persebaya musim ini masih menjadi PR tersendiri bagi Munster. Meski meraih empat kemenangan, mereka baru mencetak total enam gol, dengan Bruno Moreira sebagai top skor tim sementara.(*)