spot_img
spot_imgspot_imgspot_img
Senin 23 Desember 2024
More
    spot_img
    spot_img
    BerandaOlahragaWasit Kontroversial di PON 2024 Saat Aceh Versus Sulteng, Rupanya Bertugas di...

    Wasit Kontroversial di PON 2024 Saat Aceh Versus Sulteng, Rupanya Bertugas di Liga 2 Indonesia

    -

     

    Wasit Kontroversial di PON 2024 Saat Aceh Versus Sulteng, Rupanya Bertugas di Liga 2 Indonesia.f-ist

    TANJUNGPINANG- Keputusan mengenai kasus pemukulan wasit dan dugaan pengaturan skor alias match fixing pertandingan sepak bola di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 hingga saat ini belum menemui titik terang.

    PSSI masih melakukan investigasi terhadap seluruh perangkat pertandingan perempat final sepak bola putra PON 2024 antara Aceh vs Sulawesi Tengah, yang berlangsung pada 14 September 2024.

    Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengaku tak tahu bahwa salah satu perangkat pertandingan kontroversial di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 mendapatkan tugas di Liga 2 Indonesia. Federasi pun langsung menegur Komite Wasit PSSI.

    Namun pekan lalu, di tengah ketidakjelasan kasus, salah satu perangkat pertandingan penuh kontroversial tersebut, Fadli Nurdiana, asal Asprov PSSI DKI Jakarta, terlihat masih bertugas sebagai wasit cadangan di pertandingan Liga 2. Tepatnya dalam laga Persipura Jayapura vs Persela Lamongan.

    Hal itu diketahui berdasarkan data daftar susunan pemain (DSP) resmi dari website PT Liga Indonesia Baru (LIB). Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengaku kaget saat mengetahui permasalahan tersebut.

    “Saya juga kaget dia memimpin. Kami tegur komite wasit, dan kita buat surat ke tim investigasi. Kita kirim ke ketum agar perangkat pertandingan yang tengah diinvesitagsi tidak ditugaskan,” kata Yunus Nusi.

    Penugasan Fadli Nurdiana memang menimbulkan reaksi keras di kalangan pencinta sepak bola nasional. Salah satu reaksi keras diutarakan oleh akun Instagram Forum Wasit Indonesia (@forumwasitindonesia).

    Mereka turut mengungkapkan kejanggalan penugasan wasit tersebut, meskipun masih dalam pemeriksaan PSSI melalui tim investigasi tersebut dipimpin oleh Ketua Komite Banding PSSI Ali Mukartono.

    Lebih lanjut, Yunus Nusi menegaskan bahwa PSSI tidak diam saja saat tahu kejadian itu. Dia juga menyatakan bahwa seluruh perangkat pertandingan yang terlibat dalam pertandingan kontroversial PON telah diberhentikan sementara.

    “Setelah kita tahu ada penugasan wasit yang masuk persidangan kita, maka berdasarkan arahan ketum melalui saya, akhirnya perangkat pertandingan yang masuk investigasi tidak ditugaskan sampai dengan keputusan tim investigasi,” jelasnya.

    Kasus pemukulan wasit dan dugaan match fixing sebelumnya muncul dalam salah satu pertandingan perempat final sepak bola putra PON 2024. Peristiwa itu terjadi saat laga tuan tumah Aceh melawan Sulawesi Tengah pada 14 September 2024.

    Pertandingan yang digelar di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, tersebut berakhir untuk kemenangan Aceh. Tuan rumah meraih kemenangan setelah Sulteng memutuskan mundur dari pertandingan (walk-out) meski kedudukan terakhir masih sama kuat 1-1.

    Mundurnya tim Sulteng karena merasa tidak puas dengan kinerja wasit utama Eko Agus Sugiharto, yang memimpin pertandingan. Sang pengadil lapangan dianggap banyak keputusan keliru.

    Buntut ketidakadilan kepemimpinan tersebut, Eko Agus Sugiharto langsung menjadi korban pemukulan oleh salah satu pemain Sulawesi Tengah saat pertandingan berlangsung. Dia dipukul oleh Muhammad Rizki Saputra hingga terkapar dan dilarikan ke rumah sakit jelang pertandingan berakhir.

    Setelah kejadian itu, PSSI mengecam keras tindakan dan kejadian yang ada di PON, khususnya terhadap pemukulan wasit. Di satu sisi, PSSI juga langsung melakukan investigasi permasalahan tersebut. Masalah yang diinvestigasi pun bukan hanya pemukulan wasit saja, tapi juga terkait dugaan match fixing sepak bola PON.

    Proses investigasi PSSI kini sudah bergulir selama dua pekan. Kabarnya hasil investigasi akan diumumkan setelah melakukan sidang terakhir besok. “Rabu ada pengembangan dari hasil pemanggilan tujuh orang, tujuh perangkat pertandingan dan lain-lain ternyata ada pengembangan,” kata Yunus Nusi.

    “Kemarin sudah ada sidang, dan Rabu semoga sidang terakhir. Semoga malamnya sudah ada keputusan dan tidak berlarut-larut. Rabu sidang terakhir, semoga sudah ada keputusan,” tambah pria asal Kalimantan ini. (*)

    Sumber: jawapos

     

    Berita Terkait

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    Selalu Terhubung

    0FansSuka
    0PengikutMengikuti
    0PengikutMengikuti
    0PelangganBerlangganan
    spot_img

    Postingan Terbaru